Materi :
Pengujian Fungsi Produk Barang/Jasa
Kompetensi Dasar :
3.14. Menganalisis
prosedur pengujian
kesesuaian fungsi produk barang/jasa
4.14.
Melakukan
pengujian produk barang/jasa
ndikator
3.14.1. Menjelaskan cara/tahapan pengujian fungsi produk
barang/jasa
3.14.2. Menjelaskan Prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk
barang/jasa
3.14.3. Mengidentifikasi komponen-komponen pengujian fungsi produk
barang/jasa
3.14.4. Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk
barang/jasa
4.14.1. Melakukan pengujian produk barang/jasa
Materi Pokok
Dasar pengujian
Paket software prototype diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan
dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya (O’Brien, 2005).
Pengujian system bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
system dan melakukan revisi sistem. Tahap ini penting untuk memastikan
bahwa sistem bebas dari kesalahan (Mulyanto, 2009).
Menurut Sommerville (2001) pengujian sistem terdiri dari :
- Pengujian unit untuk menguji komponen
individual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk
menjamin sistem operasi yang benar.
- Pengujian modul yang terdiri dari komponen
yang saling berhubungan.
- Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa
modul yang telah diintegrasikan.
- Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan
yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta
memvalidasi persyaratan fungsional dan non fungsional.
- Pengujian penerimaan dengan data yang dientry
oleh pemakai dan bukan uji data simulasi.
- Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap
langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan program.
Pengujian sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan
metode pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi
pengujian tautan, pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan,
tegangan dan pengujian malar (Simarmata, 2009).
Penerimaan pengguna (user) terhadap sistem dapat dievaluasi dengan
mengukur kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan
meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan
ketepatan sistem untuk menghasilkan informasi yang diinginkan user.
·
Ada beberapa model pengukuran
kepuasan user terhadap sistem, diantaranya adalah Technology Acceptance Model
(TAM),
·
Satisfaction,
·
Task Technology Fit (TTF)
·
Analysis dan Human
Organizational Technology (HOT)
·
Fit Model.
Salah satu model pengukuran yang telah
diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa berbeda dan tidak menunjukkan perbedaan
hasil pengukuran yang signifikan adalah End User
Computing (EUC) Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan user terhadap aspek
teknologi meliputi aspek isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan
sistem (Chin & Mathew, 2000).
Proses Pengujian Produk Baru
Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci
tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi
berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang
akan dipakai untuk memperkenalkan produk dipasar.
Secara umum, terdapat 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu
sebagai berikut :
Technical Testing (Pengujian
Teknis)
Yaitu dengan cara membuat prototipe yang
merupakan approximation (perkiraan) produk akhir. Pengujian atas kinerja
produk prototipe dapat menghasilkan sejumlah informasi penting tentang product
shelf life (usia pajang produk), tingkat keusangan produk, masalah yang timbul
dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang
memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing-masing dari
jenis informasi tersebut dapat mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran
produk. Contohnya seperti estimasi usia pajang produk bisa berpengaruh terhadap
frekuensi dan biaya pengiriman. Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang
signifikan dapat mengakibatkan perlunya tambahan informasi labeling,
periklanan, dan sebagainya.
Pengujian Preference and Satisfaction Testing
(Preferensi dan Kepuasan)
Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana
pemasaran serta untuk membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum
terdapat dua cara utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama
meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu,
dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan
dengan preferensi serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan “blind test” yang
sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif
produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya.
Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan
sejumlah manfaat pokok, antara lain sebagai berikut :
- Uji preferensi aktual dan uji teknis bisa
memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih
apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi
konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada
pesaing.
- Estimasi tingkat pembelian ulang sangat
penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Oleh karena itu
hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat berakibat pada pembatalan
peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.
- Meskipun penerimaan pasar atas produk baru
ditentukan oleh semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus
menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk
menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan
pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya.
- Uji preferensi pada umumnya dapat memberikan
signal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi
produk.
Simulated Test Markets atau
Laboratory Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)
Yaitu prosedur riset
pemasaran yang dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang
pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang
dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS.
Test Markets (Pengujian Pasar)
Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah
pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana
produk itu nantinya akan dijual. Secara prinsip, terdapat perbedaan yang
signifikan antara metode pengujian pasar untuk produk konsumen dan produk
bisnis/industrial. Didalam pengujian produk konsumen, perusahaan akan berusaha
mengestimasi empat variabel, yakni product trial (percobaan produk), first
repeat (pengulangan pembelian pertama), adopsi produk, serta frekuensi
pembelian. Tentunya perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel
tersebut menunjukkan tingkat yang tinggi.
Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen, adalah sebagai berikut
:
Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya mencoba
sebuah produk secara gratis ditawarka lagi produk tersebut atau produk pesaing,
dengan harga yang lebih murah. Kemudian perusahaan akan memperhatikan berapa
kali konsumen memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode
ini juga mencakup usaha untuk mempresentasikan pada konsumen satu ataupun
beberapa konsep iklan dalam bentuk kasar untuk mengamati dampaknya terhadap
pembelian ulang.
- Simulated Test Marketing
Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified dipusat
pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa
hal kepada mereka, berhubungan dengan awareness dan preferensi mereka terhadap
berbagai merek pada jenis produk tertentu. Mereka bisa saja diundang untuk
menyaksikan iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah terkenal ataupun yang
masih baru. Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru.
Kemudian konsumen akan diberi sejumlah uang lalu diminta untuk datang ke sebuah
toko khusus dimana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut
sesuai kebutuhan.
Perusahaan lalu mengamati dan memperhatikan jumlah konsumen yang membeli
merek baru dan merek pesaing. Data ini akan memberikan gambaran tentang
efektivitas iklan mereka atas iklan pesaing. Konsumen lalu diminta mengutarakan
alasan-alasan mereka membeli ataupun tidak membeli. Lalu kemudaian beberapa
minggu setelah itu mereka akan diwawancarai kembali melalui telepon untuk
menentukan sikap mereka atas produk tersebut, kepuasannya, penggunaannya, dan
minatnya untuk membeli kembali, dan ditawari kesempatan untuk membeli kembali
produk yang bersangkutan.
Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji pengaruh faktor dalam
toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan
konsumen itu sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk
mendapatkan kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan. Perusahaan tidak
harus memberikan potongan penjualan, memakai wiraniaga mereka sendiri,
atau`membeli jaringan distribusi. Tetapi metode ini tidak dapat memberikan
informasi tentang cara membujuk distributor agar mau menjual produk baru
perusahaan.
- Test Markets
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi
yang sama dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang
bersangkutan. Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset
dalam menentukan kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba
membujuk para distributor agar bersedia untuk menjual produk perusahaan.
Perusahaan melakuan promosi dan periklanan sama dengan yang akan dilaksanakan
dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang nantinya dibutuhkan tergantung pada
jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan
perusahaan.
Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, diantaranya adalah
memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan dimasa yang akan
datang, pengujian awal terhadap rencana pemasaran, mengetahui kekurangan
produk, mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi,
dan mendapat pemahaman lebih baik mengenai perilaku berbagai segmen
pasar.
Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana
pengujiannya bervariasi tergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang
mahal dan memakai teknologi baru pada umumnya menjalani pengujian Alpha dan
Beta. Pengujian Alpha ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta
meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila
hasil pengujian alpha baik, maka perusahaan akan melanjutkannya dengan
melakukan pengujian Beta dengan mengundang para konsumen potensial agar dapat
melaksanakan pengujian secara rahasia ditempat mereka sendiri.
Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam
pameran dagang. Produk baru industrial juga dapat diuji ditempat pajangan
distributor atau dealer. Cara lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran,
dimana perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan
pada wiraniaga untuk dijual didaerah geografis yang terbatas dengan dukungan
katalog, promosi, dan sebagainya. Melalui cara demikian, manajemen akan dapat
mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh
serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi
produk yang bersangkutan.
Fungsi pengujian produk /jasa
Tujuan tahap ini adalah untuk :
- memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai
peluang sukses produk baru,
- mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir
yang dibutuhkan untuk produk,
- menetapkan elemen-elemen penting dalam program
pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar.