EVALUASI PRODUK BARANG/JASA
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah siswa mengalami proses
pembelajaran, siswa mampu :
·
Menganalisis hasil produk dengan rancangan produk
·
Membandingkan hasil produksi dengan rancangan
·
Mengevaluasi kesesuaian hasilprodukdenganrancangan
·
Menentukan pemeriksaan
produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk standar operasional
·
Melakukan pemeriksaan
produk sesuai kriteria kelayakan produkstandar operasional
1. Pengertian Evaluasi Produk
Sebuah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi
tentu harus melakukan evaluasi terhadap produknya sebelum diluncurkan ke
pasaran.Untuk menghasilkan barang yang bermutu,perusahaan harus menentukan
standar kualitas secara jelas.Pentingnya melakukan evaluasi produk agar
perusahaan bisa memantau setiap kerusakan produk kemudian dicari penyebabnya
dan segera dilakukan perbaikan.
Evaluasi produk adalah evaluasi
yang diarahkan untuk melihat hasil program yang akan dicapai sebagai dasar
untuk menentukan keputusan akhir,diperbaiki,dimodifikasi,ditingkatkan atau
dihentikan
a. Reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan
terhadapnya.Dalam hal ini konsumen melihat kinerja ( performance )
karakteristik operasi pokok dari produk inti yang dibeli.
b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan ( features )
yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap yang
merupakan fasilitas tambahan yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan
pilihan pengembangan.
c. Kehandalan ( reliability ),yaitu kemungkinan kecil
akan mengalami kerusakan atau gagal digunakan.Berkaitan dengan kemungkinan
suatu produk melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam waktu tertentu
dibawah kondisi tertentu.
d. Kesesuaian dengan
spesifikasi ( conformance to specification ),yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi
memenuhi standar yang telah ditetapkan.
e. Daya tahan ( durability )
berakaitan dengan berapa
lama produk tersebut dapat digunakan.Biasanya karakteristik ini berhubungan
dengan ukuran masa pakai suatu produk
f. Kemampuan pelayanan (serviceability),merupakan karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan kompetensi,kenyamanan,mudah direspirasi serta penanggulangan keluahan
yang memuaskan.
g. Estetika ( estebility )
merupakan karakteristik
yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan
refleksi dari preferensi atau pilihan pribadi.
h. Kualitas yang dirasakan ( perceived
quality ) bersifat subjektif,berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam
mengonsumsi produk tersebut seperti meningkatkan harga diri,biasanya merupakan
karakteristik yang berhubungan dengan reputasi.
2. Penentuan Kualitas Produk dan Pengendalian Mutu
Produk
Adapun standar dari
kualitas suatu produk ditetapkan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Kualitas produk pesaing
Minimal perusahaan menghasilkan produk dengan
kualitas yang sama dengan pesaingbahkan sedapat mungkin lebih baik dari produk
pesaing.
b. Manfaat akhir dari produk
Apakah produk tersebut sebagai produk akhir atau
produk perantara untuk diproduksi lebih lanjut
c. Keseimbangan antara harga dan kualitas
Perusahaan harus menyesuaikan harga jual dengan
kualitas produk.Konsumen tidak akan segan membeli dengan harga tinggi,bila
kualitas dari produk yang dibelinya memang terjamin atau berkualitas super.
Pengendalian mutu terhadap produk tentu sangat
diperlukan.Pengendalian mutu atau quality control adalah proses penilaian dan pengawasan kualitas atas hal-hal yang
berkaitan dengan produksi.ISO 9000 mendefinisikan pengendalian mutu sebagai
“Bagian dari manajemen kualitas yang berfokus pada pemenuhan standar kualitas
suatu produk”.
3. Pendekatan Pengendalian Kualitas
Produk
Pengendalian kualitas bertujuan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan-penyimpangan,baik bahan,tenaga,waktu maupun kualitas
barang jadi serta untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan yang pernah terjadi
sebelumnya,pada saat maupun setelah proses produksi.Pengedalian kualitas
umumnya dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu sebagai berikut:
Kualitas suatu produk akhir sangat ditentukan
oleh kualitas masukan ( input) produksi,baik bahan baku atau pendukung,tenaga
kerja,maupun peralatan produksi yang digunakan.Pengendalian kualitas
berdasarkan pendekatan masukan adalah pengendalian dengan cara menetapkan
standar yang sangat ketat terhadap spesifikasi bahan baku diperiksa secara
cermat,tenaga kerja yang digunakan diseleksi secara ketat serta fasilitas atau
perlengkapan produksi dipilih secara cermat.
b. Pendekatan Proses
Pendekatan ini dilakukan melalui pengendalian
yang ketat terhadap standar proses produksi yang dijalankan.Sebelum melakukan
proses produksi setiap pekerja terlebih dahulu diberikan pedoman pelaksanaan
proses produksi yang harus mereka pahami dengan baik sehingga mereka bekerja
sesuai pedoman.Di samping itu setiap pekerja berusaha untuk meminimalisasi
penyimpangan dan setiap kerusakan peralatan produksi segera diperbaiki.
c. Pendekatan Keluaran
Pendekatan ini dilakukan dengan melihat
kesesuaian produk akhir dengan pesanan atau standar yang telah ditetapkan,yaitu
dengan melihat dan memeriksa sampel produk.Di samping itu pengendalian dengan
pendekatan ini juga dilakukan terhadap fasilitas penyimpangan produk
akhir,setiap produk akhir ( keluara ) akan diperiksa untuk melihat
kesesuiaannya dengan standar yang telah ditetapakan sebelumnya yaitu yang
disebut dengan sampel produk.
4. Manfaat Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas bagi perusahaan memiliki
manfaat sebagai berikut:
a. Tercapainya
efesiensi,dikarenakan tidak ada pemborosan bahan baku atau pendukung,waktu dan
tenaga kerja.
b. Menekan biaya,sehingga biaya rata-rata dan harga jual menjadi
rendah.
c. Meningkatkan penjualan,disamping karena harga
jual relative rendah juga kerena kualitas barang yang terjamin.
d. Manfaat bagi konsumen adalah konsumen merasa puas karena
memperoleh barang/produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing.
5. Langkah Melakukan Evaluasi
Kualitas Produk
Berikut ini beberapa langkah yang bisa diambil
perusahaan dalam melakukan evaluasi produk,antara lain :
a. Evaluasi pada
kualitas produk,yai41tu dengan melakukan pengendalian mutu atau
quality control,mencari cacat produk dan segera melakukan
perbaikan.Pengendalian kualitas produk dilakukan yaitu dengan cara
mengidentifikasi kerusakan produk,mencari penyebab kerusakan dan usaha untuk
melakukan perbaikan. Perusahaan perlu menentukan standar kerusakan produk
maksimal dua persen.
b. Evaluasi terhadap persepsi karyawan.Mengevaluasi
persepsi karyawwan dan para manajer terhadap kualitas juga mengevaluasi tingkat
komitmen para karyawan dan manajer terhadap kualitas.
c. Evaluasi tingkat kerusakan produk.Evaluasi ini dilakukan untuk
mencari penyebab terjadinya kerusakan,seperti kualitas bahan yng digunakan
tidak sesaui dengan standar,keteledoran karyawan yang disebabkan kurangnya
pengawasan atau mesin yang sudah tidak layak pakai.
Setelah diperoleh hasil dari
analisis tersebut dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap strategi
bisnis perusahaan yang telah mecanangkan kebijakan mutu barang yang dihasilkan
oleh perusahaan,termasuk kebijakan tingkat kerusakan barang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar