Assalaamu'alaikum wr.wb.
Semoga anak-anaku dalam sehat dan bahagia.
" Tak ada yang lebih indah dari anugerah sehat dan bahagia "
Mari kita belajar bersama walau tanpa kita bertatap muka.
Baca dan pahami materinya, kemudian kerjakan soalnya !
PERENCANAAN PRODUKSI MASAL
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
1) Memahami pengertia produksi, produk, jasa dan
produktivitas;
2) Mengetahui karakteristik, atribut, dan kualitas produk;
3) Memahami pengertian jasa;
4) Mengetahu karakteristik, jenis dan kualitas jasa.
Dalam upaya menetapkan proses produksi dan jasa suatu
perusahaan, sebaiknya kita mengetahui
lebih dahulu tentang pengetahuan produksi, produk, jasa,
produsen, dan produktivitas.
A. Pengertian produksi, produk, jasa, produsen, dan
produktivitas
1. Produksi
Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat
atau faedah baru, dimana manfaat tersebut terdiri atas beberapa macam.
Misalnya : manfaat bentuk, manfaat waktu, manfaat tempat,
dan sebagainya.
Contoh penambahan manfaat dari perubahan bentuk, yaitu :
- Seorang
wirausahawan yang kreatif, mengubah bentuk kayu menjadi meja, kursi, almari, rak
buku dll.
- Seorang
wirausahawan yang kreatif, memanfaatkan waktu menjual jas hujan pada musim hujan.
- Seorang
wirausahawan membawa hasil perkebunan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, ke
kawasan perkotaan. Hal ini contoh memanfaatkan tempat.
Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung
kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara
cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya
yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian
manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang
melibatkan banyak fungsi yang ada diperusahaan.
Metode pengambangan produk berdasarkan kepada permintaan
atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang
cukup baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan produk
tersebut akan banyak diterima oleh customer.
Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi
laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan
dijual dengan menghasilkan laba. Namun laba seringkali sulit untuk dinilai
secara cepat dan langsung.
Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan
biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu :
1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan
dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan
mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh
pelanggan.
2. Biaya Produksi
Biaya untuk modal, peralatan, dan alat bantu, serta biaya
produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk
menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume
penjualan dan harga penjualan tertentu.
3. Waktu Pengembangan Produk
Waktu pengembangan produk akan menentukan kemampuan
perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap
perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan
untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim
pengembangan.
4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen
yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan
Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan
oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis
dimasa yang akan datang.
Pengertian
Perencanaan Proses Produksi
Perencanaan proses produksi adalah perencanaan tentang produk
apa dan berapa jumlahnya masing-masing, yang segera diproduksikan pada periode
yang akan datang. Akan tetapi semua produk yang tercantum di dalam perencanaan
proses produksi barang/jasa, belum tentu akan dicantumkan seluruhnya pada suatu
periode yang akan datang.
Adapun perbedaan antara perencanaan proses produk dan
perencanaan proses produksi adalah bahwa pada perencanaan proses produk akan
banyak menyangkut aspek-aspek teknis, sedangkan pada perencanaan proses
produksi akan lebih banyak menyangkut aspek-aspek ekonomis. Pada perencanaan
proses produksi dititik beratkan kepada produk apa, produk yang bagaimana, dan
berapa jumlah produk yang akan diproduksi.
Proses Produksi
Proses produksi
adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang-barang atau
jasa. Ada proses produksi yang membutuhkan waktu lama, misalnya dalam pembuatan
gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal dan
lain-lain. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda, ada yang
sebentar misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi dan lain-lain. Tetapi ada juga proses
produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas
hiburan, salon untuk mempercantik diri dan lain-lain.
Berdasarkan caranya, proses produksi dapat digolongkan dalam
empat macam sebagai berikut :
1. Proses
produksi dalam jangka pendek, adalah proses produksi yang dilaksanakan dalam jangka yang pendek atau cepat atau
langsung dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen
secara langsung juga.
Misalnya proses produksi makanan, seperti bakso, tahu
krispi, singkong rebus, singkong keju, dan lain-lain.
2. Proses
produksi dalam jangka panjang, adalah proses produksi yang memakan waktu
lama.
Misalnya proses produksi berkebun menanam buah-buahan,
membangun rumah, dan lain-lain.
3.
Proses produksi terus menerus / kontinu, adalah proses
produksi yang mengolah bahan- bahan secara berurutan dengan beberapa tahap
dalam pengerjaan sampai menjadi barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati
tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu
barang jadi.
Misalnya proses memproduksi gula, karet,
kertas, dan lain-lain.
4. Proses
produksi berselingan / Intermitten, adalah proses produksi yang mengolah bahan-
bahan dengan cara menggabungkan sehingga menjadi barang jadi. Misalnya proses
produksi mobil dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari
kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain.
Tujuan produksi adalah :
1. Menghasilkan barang atau jasa
2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4. Meningkatkan keuntungan
5. Meningkatkan lapangan usaha
6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan
Faktor – faktor
produksi
Faktor-faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan
dalam kegiatan produksi terhadap
suatu barang dan jasa.
Faktor produksi
terdiri dari :
a. Faktor
Produksi Alam (natural resources), yaitu semua kekayaan yang ada di alam
semesta yang digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam disebut
faktor produksi utama atau asli. Faktor produksi alam terdiri dari tanah, air,
udara, sinar matahari, dan barang tambang.
b. Faktor
produksi tenaga kerja (labor), yaitu faktor produksi yang berkaitan dengan
manusia yang secara langsung maupun tidak langsung yang dapat menjalankan
produksi. Faktor produksi tenaga kerja sebagai faktor produksi asli walaupun
kini banyak kegiatan proses produksi diperankan oleh mesin, namun keberadaan
manusia wajib diperlukan.
c. Faktor
produksi modal (capital), adalah faktor penunjang yang mempercepat dan menambah
kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi modal dapat terdiri dari
mesin-mesin, sarana pengangkutan, bangunan, dan alat pengangkutan.
d. Faktor
produksi keahlian (skill), adalah keahlian atau ketrampilan individu mengkoordinasikan
dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Produk
A. Pengertian Produk
Apa yang dimaksud dengan produk?
Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti
sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya. Bentuk kerja dari
kata product, yaitu produce merupakan serapan dari bahasa Latin produce (re),
yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Produk merupakan
suatu hasil dari kegiatan usaha yang sifatnya esensial dan mampu memenuhi
kebutuhan pasar.Produk ditentukan atau dirancang oleh produsen dan diproduksi
untuk kepentingan pasar, dan produk erat kaitannya dengan pemuasan kebutuhan
dan keinginan konsumen, sehingga ia tidak akan memiliki nilai jual apabila
produk tersebut tidak menarik konsumen.
Produk merupakan hasil kegiatan produksi yang berwujud
barang atau jasa. Barang mempunyai wujud tertentu dan mempunyai sifat-sifat
fisik, dapat dilihat, diraba, dan dirasakan. Disamping itu ada tenggang waktu
antara saat diproduksi dan dikonsumsinya.
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan konsumen.
a. Definisi Produk menurut para ahli
1) William J. Stanton
Menurut William J. Stanton yang diterjemahkan oleh Rahmat A
(1996: 222) , produk secara sempit dapat diartikan sebagai sekumpulan atribut
fisik yang secara nyata terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.
Sedangkan secara luas, produk merupakan sekumpulan atribut yang nyata dan tidak
nyata yang didalamnya mencakup warna, kemasan, harga, prestise pengecer, dan
pelayanan dari pabrik dan pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai
sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.
2) Philip Kotler
Menurut Philip Kotler dalam bahasa Inggris menyatakan, A product
as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, us or
consumption and the migth satisfy a want or need. Artinya, produk adalah segala
sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dibeli/dimiliki, dipakai
atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan / semua kebutuhan.
Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara,
orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan.diterima oleh pembeli sebagai
sebuah hal yang dapat memberikan kepuasan atas keinginannya.
3) H. Djaslim
Saladin, SE
Menurut H. Djaslim Saladin, SE dalam bukunya yang berjudul “
Unsur-unsur inti pemasaran dan managemen pemasaran” (2003: 45), produk dapat
diartikan ke dalam tiga pengertian yaitu :
Dalam pengertian yang sempit, produk merupakan sekumpulan
sifat fisik dan kimia yang berwujud dan dihimpun dalam sebuah bentuk serupa dan
telah dikenal.
Dalam pengertian yang luas, produk merupakan sekelompok
sifat yang berwujud ( Tangible ) maupun tidak berwujud ( Intangible ), yang
didalamnya sudah tercakup harga, warna, kemasan, prestise pengecer, prestice
pabrik, serta pelayanan yang diberikan oleh produsen dan pengecer kepada
konsumen dalam rangka pemenuhan kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan
atau kebutuhan konsumen.
Dalam pengertian secara umum, produk dapat diartikan secara
ringkas sebagai segala sesuatu yang mampu memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau
keinginan manusia, baik yang memiliki wujud (tangible) maupun yang tidak
berwujud (intangible).
4) Fandy Tjiptono
Menurut Fandy Tjiptono, pengertian produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,
dibeli, digunakan, serta dikonsumsi pasar sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pasar yang bersangkutan.
5) Swastha dan Irawan
Menurut Swastha dan Irawan (1990: 165), produk adalah suatu
sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus,
warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang
diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan.
Pengertian lain
untuk produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan. Produk juga
perlu dipahami sebagai salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan
usaha. Hal ini karena tanpa adanya produk suatu perusahaan tidak dapat
melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Banyaknya persaingan dalam dunia bisnis menuntut produsen
untuk berinovasi mengembangkan produknya menjadi produk yang unggul dan
berkualitas. Produk yang berkualitas memiliki nilai jual lebih dibandingkan
dengan produk kompetitor.
B. Karakteristik
Produk
Karakteristi produk yaitu keadaan yang berbeda dari suatu
produk apabila dibandingkan dengan produk-produk pesaingnya. Setiap produk
pasti memiliki karakteristik yang berbeda, dan setiap produsen akan berusaha
untuk mendesain produk yang memiliki karakteristik tersendiri, sehingga para
pelanggan akan memiliki persepsi khusus terhadap produk tersebut. Untuk merebut
pangsa pasar, biasanya para produsen menawarkan variasi produk. Karakteristik sebuah
produk mengacu pada bentuk penampilan produk atau atribut produk dan kualitas
produk yang ditawarkan.
C. Atribut Produk
Atribut produk merupakan sesuatu yang melekat pada suatu
produk. Atribut memegang peran penting dalam pemasaran. Sebab atribut menjadi
salah satu faktor yang dijadikan bahan pertimbangan oleh konsumen ketika akan membeli
produk.
Menurut Kolter dan
Amstrong (2003),
atribut produk adalah pengembangan atas suatu produk yang
melibatkan penentuan manfaat yang diberikan. Lebih lanjut mereka mengemukakan
bahwa manfaat yang ditawarkan oleh atribut produk dalam bentuk kualitas produk,
fitur produk, dan gaya serta desain produk.
Teguh Budiarto (1993:
68),
atribut produk adalah sesuatu yang melengkapi manfaat utama
produk sehingga mampu lebih memuaskan konsumen. Atribut produk meliputi merek
(brand), pembungkusan (packaging), label, garansi atau jaminan (warranty), dan
produk tambahan (service). Atribut dapat dipandang secara objektif (fisik
produk) maupun secara subjektif (pandangan konsumen).
Fandy Tjiptono
(2007),
atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Sedangkan unsurunsur atribut produk yang dimaksud adalah terdiri dari merek,
harga, desain, jaminan, kualitas dan pelayanan produk.
Unsur unsur atribut
produk
a. Merek
Merek merupakan sebuah nama, simbol, istilah, tanda,
lambang, warna, desain, atau kombinasi dari atribut lain yang diharapkan dapat
memberikan identitas dan diferensiasi dari produk pesaing. Pada hakikatnya sebuah merek produk juga
merupakan sebuah janji dari pemasar (perusahaan) untuk secara konsisten
menyampaikan serangkaian manfaat, ciri-ciri, dan jasa tertentu kepada konsumen.
Merek yang bagus juga turut menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan
kualitas kepada konsumennya.
Tujuan pembuatan merek produk, antara lain :
1. Identitas
suatu produk yang bermanfaat dalam diferensiasi atau pembeda dari produk suatu
perusahaan dengan produk perusahaan lain.
2. Alat promosi
atau sebagai daya tarik sebuah produk
3. Pembina
citra dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, dan sebuah prestise
tertentu kepada konsumen.
4. Pengendali
pasar
b. Kemasan
Pengemasan (packaging) adalah sebuah proses yang berhubungan
dengan perancangan dan
Pembuatan wadah
(container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.
Tujuan
pemakaian kemasan pada produk :
1. Sebagai
pelindung (protection) produk dari kerusakan, perubahan isi, kehilangan,
berkurangnya kadar isi, dsb.
2. Memberikan
kemudahan dalam penggunaannya (operating), seperti misalnya kemasan botol tutup
flip agar produk cair tidak mudah tumpah, seperti kemasan parfum didesain agar
mudah menyemprotkan, dsb.
3. Memberikan
daya tarik (promotion)
4. Sebagai
identitas (image) produk, seperti memberikan kesan mewah, kokoh, awet, dsb.
5. Memudahkan
distribusi dan penyimpanan di gudang.
c. Label (labeling)
Labeling berhubungan erat dengan pengemasan. Label adalah
bagian dari suatu produk yang dapat menyampaikan sebuah informasi tentang
produk dan perusahaan. Sebuah label dapat merupakan bagian dari kemasan, atau
bisa juga merupakan etiket atau tanda pengenal yang ditempelkan pada produk.
Secara umum terdapat
tiga macam label, yaitu :
1. Brand
label, adalah nama merek yang diberikan pada sebuah produk atau dicantumkan
dalam kemasan produk.
2.
Descriptive label, adalah label yang memberikan informasi objektif tentang cara
pemakaian, pembuatan, perawatan, perhatian, kinerja produk, dan karakteristik
lainnya yang berkaitan dengan produk.
3. Grade
label, adalah label yang mengidentifikasi penilaian kualitas produk (product’s
judget quality) dengan suatu angka, huruf, atau kata. Contohnya di Amerika,
buah persik dalam kaleng akan diberi label kualitas A, B, C, sedangkan pada
jagung dan gandum diberi label 1 dan 2.
d. Layanan Perlengkapan ( supplementary
service)
Dewasa ini sebuah produk tidak terlepas dari unsur jasa dan
layanan, baik jasa sebagai produk inti (jasa Murni) ataupun jasa sebagai
pelengkap. Unsur jasa murni pada umumnya sangat bervariasi di antara setiap
tipe usaha, namun layanan pelengkapnya memiliki kesamaan.
Layanan pelengkap
dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelompok, yaitu :
1. Informasi,
misalnya harga, jalan atau arah menuju tempat produsen, jadwal penyampaian
produk, petunjuk penggunaan produk, peringatan, kondisi layanan, pemberitahuan
perubahan, konfirmasi reservasi, dokumentasi, rekapitulasi rekening, tiket, dan
tanda terima.
2.
Konsultasi, misalnya pemberian saran, konseling pribadi, auditing, dan
konsultasi manajemen atau teknis.
3. Order
taking, mencakup aplikasi (keanggotaan di klub atau program tertentu, jasa
berbasis kualifikasi, misalnya perguruan tinggi, jasa layanan), order entry,
dan reservasi (meja, tempat duduk, ruang, professional appointments, admisi)
4.
Hospitality, misalnya sambutan, food and beverages, toilet, perlengkapan kamar
mandi, fasilitas menunggu (koran, majalah, hiburan, ruang tunggu), transportasi,
dan keamanan.
5.
Caretaking, terdiri atas perhatian dan perlindungan barang milik konsumen yang
dibawa (parkir kendaraan, penanganan bagasi, titipan tas, dsb.), serta
perhatian dan perlindungan barang yang dibeli konsumen (pengemasan,
pengantaran, transportasi, instalasi, pembersihan, diagnosis, inspeksi,
pemeliharaan preventif, inovasi, dan upgrades).
6.
Exceptions, mencakup permintaan khusus, penyampaian produk menangani komplain
atau saran, pemecahan masalah (jaminan atas kegagalan pemakaian produk, kesulitan
yang muncul dari pemakaian produk, termasuk masalah dengan stafate konsumen
lainnya), dan restitusi (kompensasi, pengembalian uang, dll)
7. Billing,
mencakup laporan rekening periodik, laporan verbal mengenai jumlah rekening,
faktur untuk transaksi individual, mesin yang memperlihatkan jumlah rekening,
dan self billing.
8.
Pembayaran, berupa pelangganberinteraksi dengan personil perusahaan yang
menerima pembayaran, kontrol, dan verifikasi, serta pengurangan otomatis atas
rekening nasabah.
e. Jaminan ( garansi
)
Jaminan adalah sebuah janji dari produsen kepada konsumen
berkaitan dengan produknya.
Misalnya, produsen memberikan jaminan dengan memberikan
ganti rugi kepada konsumen jika produknya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Jaminan dapat meliputi reparasi, kualitas produk, ganti rugi (produk ditukar
atau uang kembali), dan sebagainya. Jaminan ada yang bersifat tertulis dan ada
yang tidak tertulis. Unsur jaminan ini sering dimanfaatkan sebagai aspek
promosi, terutama pada produk-produk yang memiliki daya tahan lama.
f. Jenis – jenis
Produk
Secara umum, produk dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
produk konsumsi dan produk industri.
Produk Konsumsi
Produk Konsumsi merupakan setiap produk yang digunakan oleh
konsumen akhir. Dalam hal ini, produk yang dibeli akan dikonsumsi / digunakan secara
langsung dan tidak akan dijual atau pun dibisniskan kembali oleh orang yang
bersangkutan.
Produk Industri
Produk Industri merupakan setiap produk yang sengaja dibeli
sebagai bahan baku atau pun sebagai barang yang diperdagangkan kembali oleh
pembelinya. Dalam hal ini, produk yang dibeli akan dibuat menjadi produk lain
atau pun dijual kembali dengan tujuan mencari dibutuhkan dan akan dikonsumsi
oleh pelanggan dari setiap produk. Misalnya, dalam dunia hiburan orang membeli
tiket bioskop dengan tujuan utama untuk menonton film.
2. Produk dasar (basic product)
Pada tingkat kedua pemasar harus dapat mengubah manfaat inti
menjadi produk dasar.
Produk dasar disini mengandung makna bentuk dasar dari suatu
produk yang minimal dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Misalnya, di
mall-mall dalam kita berbelanja, selalu dilengkapi full AC, full musik, ada
troly, toilet di dalam, lift.
3. Produk yang diharapkan (expected product)
Pada tingkat ketiga, pemasar perlu mempersiapkan produk
sesuai dengan harapan konsumen. Produk
Perlu dirancang dengan berbagai atribut yang menarik. Misalnya, dalam
setiap kita berbelanja ingin selalu ke mall, sebab kita ingin bisa berbelanja
dengan kenyamanan-kenyamanan.
4. Produk tambahan (augmented product)
Pada tingkat keempat adalah produk tambahan, yaitu atribut
produk yang khas dan berbeda dengan
atribut produk pesaing. Pada tingkat ini pemasaran menyiapkan tambahan
berbagai manfaat dan layanan kepada konsumen, sehingga mampu menambah kepuasan
konsumen dan membedakan dengan produk pesaing. Misalnya, pelayanan menunjukkan
barang yang dibutuhkan.
5. Produk potensial
(potencial product)
Tingkat kelima adalah produk potensial, yaitu berbagai macam
tambahan dan perubahan penawaran yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Tingkatan ini
merupakan tempat perusahaan mencari cara baru dalam memuaskan pelanggan dan
membedakan penawaran mereka dari para pesaing. Misalnya, produk barang-barang
yang ditawarkan selalu premier.keuntungan.
D. Tingkatan Produk
Sebelum merencanakan penawaran penjualan, seorang pemasar
perlu memahami lima tingkatan produk. Setiap tingkatan produk akan menambah
nilai pelanggan yang lebih besar.
Kelima tingkatan ini merupakan bagian dari hirarki nilai
pelanggan (customer value hierarchy). Lima tingkatan tersebut adalah :
1. Manfaat inti (core
benefit)
Manfaat inti berada pada tingkat dasar dalam hierarki nilai
pelanggan. Yaitu manfaat yang sebenarnya
dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
Misalnya, dalam dunia hiburan orang membeli tiket bioskop dengan tujuan utama
untuk menonton film.
2. Produk dasar (basic product)
Pada tingkat kedua pemasar harus dapat mengubah manfaat inti
menjadi produk dasar. Produk dasar disini mengandung makna bentuk dasar dari
suatu produk yang minimal dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Misalnya,
di mall-mall dalam kita berbelanja, selalu dilengkapi full AC, full musik, ada
troly, toilet di dalam, lift.
3. Produk yang diharapkan (expected product)
Pada tingkat ketiga, pemasar perlu mempersiapkan produk
sesuai dengan harapan konsumen. Perlu dirancang dengan berbagai atribut yang
menarik. Misalnya, dalam setiap kita berbelanja ingin selalu ke mall, sebab
kita ingin bisa berbelanja dengan kenyamanan-kenyamanan.
4. Produk tambahan (augmented product)
Pada tingkat keempat adalah produk tambahan, yaitu atribut
produk yang khas dan berbeda dengan
atribut produk pesaing. Pada tingkat ini pemasaran menyiapkan tambahan
berbagai manfaat dan layanan kepada konsumen, sehingga mampu menambah kepuasan
konsumen dan membedakan dengan produk pesaing. Misalnya, pelayanan menunjukkan
barang yang dibutuhkan.
5. Produk potensial
(potencial product)
Tingkat kelima adalah produk potensial, yaitu berbagai macam
tambahan dan perubahan penawaran yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Tingkatan ini
merupakan tempat perusahaan mencari cara baru dalam memuaskan pelanggan dan membedakan
penawaran mereka dari para pesaing. Misalnya, produk barang-barang yang
ditawarkan selalu premier.